Departemen | Area |
Keuangan | Return On Investment (ROI) Arus Kas/Cash Flow Return on Capital Employed (ROCE) Hasil Keuangan (kuartalan/tahunan) |
Proses Bisnis | Jumlah aktivitas per fungsi Aktivitas yang dobel antar fungsi Penyelarasan proses (apakah proses yg benar di departemen yang benar?) Proses yang 'bottlenecks' Proses otomatis |
SDM | Apakah tingkat keahlian sudah sesuai dengan pekerjaan? "Employee turnover" Kepuasan kerja/Job satisfaction Kesempatan Training/Learning |
Pelanggan | Kinerja pengiriman ke pelanggan / Delivery performance to customer Kinerja Mutu untuk pelanggan / Quality performance for customer Tingkat Kepuasan Pelanggan / Customer satisfaction rate Persentase Pelanggan di Pasar / Customer percentage of market Tingkat Retensi Pelanggan / Customer retention rate |
Bila organidasi telah menganalisa hasil spesifik dan terukur dari parameter diatas, mereka dapat mulai menggunakan pendekatan Balanced Scorecard untuk memperbaiki area-area yang diperlukan.
Ukuran yang ditetapkan haruslah bersifat SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Timely) - anda tidak dapt memperbaiki yang tidak adapat anda ukur, dan sistem pengukuran harus selaras dengan Rencana Strategis Organisasi.
Pendekatan Balanced Scorecard biasanya menggunakan 4 perspektif, yakni:
- Finansial
- Proses Bisnis (Internal)
- SDM (Learning & Growth)
- Pelanggan
Bersambung ke Penerapan Balanced Scorecard
No comments:
Post a Comment