Seorang pensiunan sersan mayor mewarisi burungbeo yang pandai berbicara dari familinya yang baru meninggal yangtelah menjalankan pub di dermaga yang sibuk. Selama beberapahari pertama di rumah barunya burung beo yang biasanya banyakbicara itu masih malu-malu. Mayor tua itu, meskipun biasanyakeras dan disiplin, merasa kasihan terhadap si burung, dandengan lembut mendorong dengan kata-kata lembut dan potongan buah. Setelah semingguburung beo itu mulai menemukan suara nya - sedikit padaawalnya - dan kemudian makin banyak.
Sejalan dengan kesembuhan itu, kosa kata burung beo itupun terus pulih, termasuk khususnya segala macam ekspresi kasaryang banyak diajarkan di pub dermaga. Sersan mayor yangtelah berusia itu mulai terganggu oleh kekasaran burungbeo yang gencar. Setelah beberapa hari kemudian dan makin memburuk, ia memutuskan tindakan yangdiperlukan untuk membuat burung itu bisa diatur.
SersanMayor pada awalnya mencoba mendorong si beo dengan janji hadiahuntuk perilaku yang baik, tetapi tidak berhasil. Selanjutnya dia mencoba untukmengajar burung itu pelajaran dengan menarik hak-hakistimewanya, sekali lagi tidak berhasil; burung beo itu tetap keraskepala dan kasar.
Akhirnya sersan tua itu kembali ke gaya manajemenmedan pertempuran; Ia meraih burung, menjepitkan tangannya disekitar paruhnya, dan menyodokkan si burung beo yangmeronta-rota ke dalam laci atas lemari es, bercampur dengan seekordaging ayam yang akan dimasaknya. Ia segera membanting pintu tertutuprapat-rapat.
Suara sumpah serapah dan suara berjuang terus terdengardari dalam freezer selama beberapa detik dan kemudian tiba-tibaberhenti. Sersan mayor mendengarkan untuk sementara waktu dankemudian, khawatir beo itu shock dan mungkin telah mati, dengan hati-hati iamembuka pintu freezer dan membuka laci untuk melihat. Perlahan sibeo merangkak keluar dari laci dan bertengger di sisi.
"Saya minta maaf atas perilaku saya yang kasar dan tidaksopan," kata burung beo, "Saya berjanji untuk tidakpernah menggunakan bahasa yang buruk lagi... Tapi omong-omong,apa yang telah dilakukan oleh ayam itu?."
"Saya minta maaf atas perilaku saya yang kasar dan tidaksopan," kata burung beo, "Saya berjanji untuk tidakpernah menggunakan bahasa yang buruk lagi... Tapi omong-omong,apa yang telah dilakukan oleh ayam itu?."
No comments:
Post a Comment